Makassar – Tim peneliti mengungkap hasil penelitian mengenai peran komoditas holtikultura lorong wisata dalam pengendalian inflasi di Kota Makassar.
Hal ini dalam seminar yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Makassar di Hotel Novotel pada Senin (2/10/2023).
Ketua Tim peneliti, Dr. Zainal Abidin M.Si mengatakan riset didasarkan terhadap visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Danny-Fatma seiring fokus rekonstruksi kesehatan ekonomi sosial budaya menuju masyarakat sejahterah dengan imunitas untuk semua.
“Kami teliti karena inflasi mempengaruhi perekonomian masyarakat, jika terjadi inflasi daya beli menurun. Apalagi Makassar telah identik dengan lorong wisata, sehingga ini penting dibahas dan meneliti dalam peranan terhadap masyarakat,” ujarnya.
Manfaat hasil penelitian yaitu sebagai basis data peran hasil produksi bahan pangan dan sektor wisata di lorong dalam mengendalikan inflasi. Kemudian bahan referensi dalam pengembangan lorong wisata kedepan.
Selain itu, sebagai rekomendasi dalam penyusunan kebijakan serta bahan referensi bagi daerah lain yang melakukan studi banding.
“Jadi ada kepedulian warga khusus terhadap lorong. Kita teliti apakah produksi tomat, cabe rawit, kankung, pakcoy, sawi terong bayam, bawang merah dan kacang panjang berpengaruh terhadap pengendalian inflasi,” jelasnya.
Zainal juga mengungkap peneliti yang tergabung dalam tim merupakan akademisi dari berbagai kampus di Makassar. Diantaranya Faisal Rizal Zainal MM, Dr. Ahmad Firman SE MS.i dan Dr. Drs. N. Ikawidjaja, MM. Sementara pembanding Ahmad Iswanto.
“Metode penelitian pendekatan kuantitafif dan metode deskriptif jadi apa yang ditemukan itu dideskripsikan sehingga warga ketahui hasil dan manfaat. populasi yaitu seluruh lorong wisata yang ada 1.095 lorong wisata kemudian sampel 135 yang menghasilkan holtikulutara sampai 20 kilogram, teknik melalui wawancara dan observasi,” tambahnya.
Sementara Kepala Balitbangda Makassar, Andi Bukti Djufrie mengatakan, seminar ini penting bagi masyarakat untuk memahami bagaimana lorong-lorong wisata ini dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga dan pengendalian inflasi.
“Saya berharap bahwa hasil diskusi hari ini akan menghasilkan gagasan dan rekomendasi yang konstruktif untuk kemajuan Kota Makassar,” ungkapnya.
Dia mengingatkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat dalam memajukan Kota Makassar. Olehnya itu, masukan peserta Seminar Hasil Penelitian diharapkan agar peneliti bisa melahirkan rekomendasi yang tentu berdampak baik untuk masyarakat.
“Bersama-sama, kita dapat mencapai banyak hal yang luar biasa. Mari bersama-sama menjadikan Kota Makassar sebagai contoh sukses dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan pengendalian inflasi yang efektif,” tutupnya.
Sumber: Inilah.ID
Terima Kasih Anda Telah Melakukan Survei Mengenai Layanan Kami