Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, Arniaty DK menyambangi Dinas Perpustakaan Kota Makassar di Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Umum Kota Makassar, Jl. Kerung-Kerung, Kamis (30/11). Kedatangannya ingin mengetahui apa kiat-kiat Dinas Perpustakaan Kota Makassar sehingga Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Kota Makassar tahun ini naik di posisi 4 besar Nasional.
Hal itu diutarakannya saat kunjungannya diterima oleh Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan Makassar, Muh. Amran Kudus dan Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni. "Saya sebenarnya mau ke Jawa tetapi setelah searching di Google dan dapat informasi ternyata TGM Kota Makassar juga tinggi maka saya memutuskan mencari info dan kiatnya di daerah terdekat, jadi ke Kota Makassar saja, kan sama-sama Kota," ungkap Arniaty.
Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Muh. Thato Amran Kudus sangat senang bisa sharing dan bertemu sesama Kabid. " Alhamdulillah, tahun ini (2023) TGM Kota Makassar meningkat dari posisi tahun lalu. Tahun sebelumnya diperingkat 10 besar dan sekarang 4 besar. Tahun ini TGM Kota Makassar berada diangka 74,16 poin dari sebelumnya 70,15 poin. Kenaikan tersebut Itu tidak terlepas dari kegiatan dan inovasi Dinas Perpustakaan Kota Makassar," terang Muh. Amran Kudus.
Hal senada disampaikan oleh Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni bahwa kenaikan TGM Kota Makassar tidak terlepas dari upaya dan kerja keras Dinas Perpustakaan Kota Makassar sejak kelembagaannya terbentuk. "Gemar membaca tidak serta merta tumbuh karena kegiatan membaca adalah kegiatan budaya karena itu butuh proses 15 -25 tahun kalau mengutip pendapat pakar pendidikan HAR Tilaar. Nah, Kota Makassar mulai tahun kemarin dan tahun-tahun ke depan sudah mulai memetik hasil dari kerja kerasnya. Ini yang harus terus dijaga karena posisi sebelumnya budaya baca Kota Makassar sangat rendah bahkan di tahun 2015 masih diangka 28,34 atau rendah," kata Tulus menjelaskan.
Arniaty pun terlihat bersemangat dan tertarik dengan berbagai kegiatan maupun inovasi Dinas Perpustakaan Kota Makassar khususnya memaksimalkan kegiatan eksternal perpustakaan yang melibatkan masyarakat dan sekaligus sebagai promosi Kegemaran Membaca. Inovasi Dongkel Perpusling yang berkolaborasi dengan pendongeng baik dari Komunitas Dongeng maupun alumni lomba mendongeng dan Sentuh Pustaka yang mendorong Perpustakaan dapat mengikuti Akreditasi menjadi catatan bagi Arniaty untuk ditiru di Kota Kendari. "Selain Inovasi, saya juga tertarik dengan perpustakaan digital ePustaka Kota Makassar, nah ini, ini yang ingin saya wujudkan juga di Perpustakaan Kota Kendari," ungkap Arniaty. *TWJ)
Sumber : Humas Dinas Perpustakaan Kota Makassar
Terima Kasih Anda Telah Melakukan Survei Mengenai Layanan Kami