FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Anak jalanan (anjal), gelandang dan pengemis (Gepeng) disebut kembali menjamur di Makassar Sulawesi Selatan setelah ditiadakannya operasi zero Anjal pada akhir 2021 lalu.
Menanggapi hal itu, Kepala Satpol PP Kota Makassar Muhammad Iqbal Asnan mengatakan, ia siap menurunkan 900 personelnya untuk membantu Dinas Sosial.
“Satpol PP sampai sekarang selalu siagakan personel untuk membantu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) setiap saat. Sisa kami tunggu info kapan dinas terkait mau turun, kami siap membantu penertiban. Bukan 8 namun hampir 900 personil siap 24 jam,” katanya, Rabu (23/3/2022).
Selain itu, 25 personel di 14 kecamatan siap membantu di masing-masing wilayah tergantung kapan Dinas Sosial siap untuk turun lapangan.
“Jadi kami minta dinsos segera agendakan, kapan pun dan dimana pun kalau Dinsos akan bergerak kami Satpol PP siap membantu,” ujar Iqbal.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengaku ikut prihatin maraknya kembali anjal dan gepeng.
“Saya akan bikin rakor khusus masalah sosial. Kan harga-harga itu sama anjal. Banyak sekali sekarang,” pungkas Danny sapaannya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Makassar Aulia Arsyad mengaku kewalahan dalam menertibkan anjal dan gepeng yang kian menjamur.
Dia berharap adanya koordinasi dari OPD lain termasuk Satpol PP. “Bukan cuman dinsos yang harus melakukan razia bekerja sama dengan satpol,” ujar Aulia, Selasa (22/3/2022).
Mantan Camat Tallo ini juga menyebut, camat, lurah hingga Ketua RT/RW yang lebih mengenal wilayahnya masing-masing juga perlu Koordinasi yang baik.
“Yang punya warga itukan RT/RW, lurah dan camat. Kita harapkan keterlibatan RT/RW lurah cama soal data penduduknya,” katanya
“Kita dinsos kan terbatas, kita tidak langsung ke lorong-lorong. Paling kita kalau penjangkauan ada lansia terlantar kita turun, orang terlantar kita turun seperti itu,” imbuh Aulia. (selfi/fajar)
Terima Kasih Anda Telah Melakukan Survei Mengenai Layanan Kami