Laskar Pelangi adakan Pemetaan Partisipatif

Tidak Ada Data

MAKASSAR—Pejabat struktural, fungsional dan Laskar Pelangi  telah mengikuti orientasi pendampingan  di Lorong Wisata,  Selasa (19/7) di Ruang Baca Dinas Perpustakaan, Makassar. Orientasi menghadirkan Andi Yudha Yunus, Direktur Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) dan Abd Naris Agam, Proyek Manager Program Madani. Kehadirannya berbagi pengalaman tentang pendampingan masyarakat; prinsip-prinsip, etika, dan pemetaan sosial partisipatif.

 

Laskar Pelangi Dinas Perpustakaan Makassar,  berdasarkan  surat BKPSDM ditugaskan mendukung  22 Lorong Wisata di Kelurahan Tamalanrea Jaya, Kapasa dan Kapasa Raya. Masing-masing Laskar Pelangi bertanggungjawab satu  Lorong. Kadis Perpustakaan Kota Makassar Tenri A. Palallo melanjutkan dengan mengeluarkan surat tugas, yang diawali dengan orientasi.

 

“Kami bersyukur dengan orientasi ini,” kata Hijrawati. Disadari ke LongWis, membawa sesuatu dari yang ada, misalnya masing-masing Lorong sudah mempunyai data base elektronik,  data Dewan Lorong. Di dalam orientasi ini diperkenalkan pemetaan sosial secara partisipatif. Dewan Lorong menggambar Lorong wisatanya, posisi rumah, potensi-potensi, termasuk mendeteksi anggota keluarga yang rentan; lansia, tidak sekolah, penyandang disabilitas dan berbakat mendongeng.

 

Praktek pemetaan sosial diadakan di Lorong Zurich atau Dewi Sari  Tamalanrea. Turut hadir. Lurah Sudirman, Penyuluh Pertanian,  Ketiga Dewan Lorong, Muh Sabur, Dwi Handayani, dan Nuradnan Anugrah.  Bersama kader-kader dan rakyat menggambar rumahnya di atas  kertas yang disediakan. Kegeiatan pemetaan ini di depan warung sop ubi sebagai makanan andalan dan warung klontong tempat pembuatan jus markisa dan pokcoy .

Lorong dengan jumlah  45 rumah tangga, 30 keluarga berdasarkan data base electronic  LongWis - pemetaan sosial partisipatif. Menemukan diantara 119 jiwa, ada dua disabilitas, lansia empat orang, ibu hamil satu orang, Balita tiga orang.

Sebelah utara Lorong, terjadi genangan saat hujan, ada satu rumah yang harus direnovasi karena rumah tersebut selalu kebanjiran yang berpenghuni Lansia Perempuan. Mereka menuliskan juga tentang sumber air yang digunakan; pertama PDAM dibantu sumur timba dan bor. Keduanya dimanfaatkan berdasarkan kebutuhan. Misalnya saat air PDAM tidak mengalir mereka menggunakan sumur.   “Data-data mikro ini melengkapi data yang tersedia dan dikoordinaskan dengan SKPD terkait,” kata. Andi Akbar, penanggungjawab LP di LongWis. Kegiatan ini difasilitasi Abd. Naris Agam dijadikan ujicoba orientasi, masing-masing LP akan melakukannya di LongWis tempat tugasnya. 

Di Lorong Zurich; ber-KWT dan terawat, hidropinik, sayur dalam pot, kalam ikan, pembibitan.  Juga beberapa tanaman buah di sepanjang jalan Lorong. Kelihatannya tanaman buah ini menjadi bahan dasar dalam membuat jus Markisa dan Pokcoy. (*)

Sarana
  
Moda Suara
  
Perbesar Teks
  
Perkecil Teks
  
Skala Abu - Abu
  
Kontras Tinggi
  
Latar Gelap
  
Latar Terang
  
Tulisan Dapat Dibaca
  
Garis Bawahi Tautan
  
Rata Tulisan
  
Atur Ulang
×

Indeks Kepuasan Masyarakat

Terima Kasih Anda Telah Melakukan Survei Mengenai Layanan Kami